Harga Saham Allo Bank Melambung Tinggi, Chairul Tanjung Menjadi Orang Tertajir Urutan 3 Di RI
Harga Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk.( BBHI) pada perdagangan minggu awal tahun 2022 meroket sampai 43, 46 persen.
Pada akhir perdagangan Jumat kemarin, 7 Januari 2022, terpantau saham BBHI ditutup menguat 4, 1 persen ataupun 400 poin jadi Rp 10. 150 per lembar saham. Kapitalisasi pasar Allo Bank tercatat menggapai Rp 118, 48 triliun.
Ada pula saham melejit dari tingkat Rp 7. 075 pada perdagangan akhir tahun 2021. Selama minggu ini, saham BBHI mencatat beli bersih investor asing ataupun net buy sebesar Rp 32, 76 miliyar.
Lonjakan harga saham BBHI itu berefek kepada pundi- pundi kekayaan konglomerat Chairul Tanjung ataupun CT serta membawanya masuk ke dalam kelompok 3 orang terkaya di Indonesia tipe majalah Forbes. CT Corp lewat PT Mega Corpora jadi entitas pengendali BBHI dengan kepemilikan saham 90 persen.
Catatan miliarder real- time tipe Forbes yang dilansir Jumat, 7 Januari 2022, memperlihatkan kekayaan Chairul Tanjung naik US$ 16 juta jadi US$ 7, 5 miliyar ataupun dekat Rp 107, 62 triliun.
Nilai kekayaan CT ini di dasar kakak- beradik owner Tim Djarum ialah R. Budi Hartono senilai US$ 21, 9 miliyar serta Michael Hartono senilai US$ 21 miliyar. Ada pula pada bulan kemudian Chairul Tanjung terletak di peringkat ke- 6 orang terkaya di Indonesia dengan total nilai kekayaan US$ 5, 5 miliyar.
Melejitnya harga saham BBHI pula tidak lepas dari aksi akumulasi modal dengan Hak Memesan Dampak Terlebih Dulu( HMETD) ataupun rights issue yang sudah menyita atensi publik semenjak akhir tahun kemudian.
Dikala itu, ekspektasi pasar makin besar terhadap Allo Bank sehabis perseroan mengumumkan para pembeli siaga yang hendak meresap rights issue. Nama- nama besar sampai unicorn berminat serta masuk ke dalam catatan standby buyers semacam Anthoni Salim, PT Bukalapak. com Tbk.( BUKA), sampai Grab.
Allo Bank ialah bank digital yang menawarkan produk rekening individu, bisnis, serta rekening gabungan tercantum Paylater, InstantCash, tabungan serta deposito berjangka, e- wallet, Top Up, pembayaran serta jasa transfer.
Dengan rights issue, modal utama Bank Allo hendak melonjak jadi lebih dari Rp 6 triliun serta menjadikannya selaku salah satu bank digital dengan modal yang kokoh di Indonesia.
Sekretaris Industri Bukalapak Perdana Aming Saputro lebih dahulu membeberkan rencana PT Bukalapak. com Tbk. membeli 2, 49 miliyar saham PT Allo Bank Indonesia Tbk.( BBHI) senilai Rp 1, 19 triliun.
Perdana menarangkan, industri dengan kode saham BUKA itu berencana melaksanakan investasi pada saham- saham yang hendak diterbitkan oleh Allo Bank dalam rangka Penawaran Universal Terbatas III Allo Bank lewat penerapan Hak Memesan Dampak Terlebih Dulu( HMETD) yang diterima oleh BUKA dari PT Mega Corpora.
Dengan dikerjakannya rencana transaksi tersebut lewat bisnis mitra serta konektivitasnya dengan vertikal- vertikal baru di pasar UMKM, Bukalapak diharapkan bisa meningkatkan cakupan penawarannya dan aksesibilitas kredit untuk para pelakon usaha di zona pedesaan dan bisa memperdalam serta memperluas penetrasi ke segala penjuru Indonesia.
Lebih jauh, Perdana menarangkan, dengan penetrasi telepon seluler sebanyak 80 persen, Indonesia siap dengan kedatangan bank digital, salah satunya Allo Bank. Dengan mencampurkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline, Bukalapak bisa kian mengakselerasi implementasi layanan perbankan di segala Tanah Air ataupun selaras dengan kebijakan inklusi finansial pemerintah.
sumber : bisnis.tempo.co
