Penyebab Dan Cara Mengatasi Sertifikat Vaksinasi Covid 19 Tidak Muncul
Warga/Masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi covid-19 berhak mendapatkan sertifikat yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan RI lewat aplikasi peduli lindungi ataupun web pedulilindungi. id. Sertifikat timbul sehabis petugas tempat vaksinasi memasukan informasi( menginput) informasi hasil vaksinasi ke sistem bernama Primary Care( Pcare). Tetapi fenomenanya terdapat yang telah vaksinasi, sertifikat tidak timbul di Hirau Proteksi. Jangan panik, ikuti langkah berikut:
Sertifikat tidak timbul dapat sebab 2 perihal:
1. Penderita telah diinput kedalam sistem Pcare, tetapi belum cermat mencari di Peduli Lindunginya
2. Petugas vaksinasi memanglah belum menginput ke PCare, penyebabnya dapat sebab jaringan internet, sistem Pcare nya yang lagi tidak wajar pada dikala penerapan vaksinasi ataupun sebab murni kelupaan petugas tidak menginput data
Saat ini kita bahas yang awal dahulu. Penderita telah vaksinasi tetapi tidak timbul sertifikat di Hirau Proteksi, langkah- langkahnya:
- Pembaharuan aplikasi di Playstore ataupun Appstore nya dengan tipe terbaru
- Yakinkan biodata diisi lengkap cocok yang dimohon, NIK, Nama, bertepatan pada lahir, no telepon serta lain- lain
- Kemudian cek kembali di icon Sertifikat Vaksin, bila belum terdapat pula, keluar( logout) aplikasi dulu
- Berikutnya buka web pedulilindungi.id klik pada tulisan“ Telah melaksanakan vaksinasi COVID- 19 lalu Cek sertifikat anda di sini”
- Ikuti instruksi yang dimohon, semacam masuk akun, isi nama, NIK, bertepatan pada vaksin serta lain- lain
( Yakinkan informasi yang dimasukan cocok dengan informasi yang tercetak dalam lembaran kartu vaksinasi yang di print di tempat vaksinasi)
- Bila benar turut langkah diatas, sertifikat di web Hirau Proteksi hendak muncul
- Kala sertifikat telah timbul di web, kembali lagi masuk ke aplikasi Hirau Proteksi, masuk serta cek ke bagian Sertifikat Vaksin
- Umumnya di aplikasi Hirau Proteksi 99% hendak timbul juga
Namun bila tidak timbulnya sertifikat sebab alibi poin kedua, petugas vaksinasi belum menginput ke PCare, hingga tidak dapat , informasi penderita wajib diinput dahulu oleh petugas.
Sebab hingga kapanpun sertifikat tidak hendak timbul bila informasi hasil vaksinasi tidak diinput kedalam sistem Pcare.
Triknya gimana mengenali tidak keluar sertifikat sebab petugas vaksinasi belum input? Buat mengetahuinya memanglah wajib ke intansi yang memiliki akses buka sistem Pcare, contohnya Puskesmas, rumah sakit, Tentara Nasional Indonesia(TNI), Polri. Pihak yang sangat bertanggungjawab buat input merupakan panitia penyelenggara di tempat vaksinasi. Hendak jadi PR bila petugas vaksinasi telah tidak menggelar vaksinasi lagi di tempat lebih dahulu.
Oleh sebab itu berarti buat mengenali siapa pelaksana ataupun panitia penyelenggara vaksinasi di sesuatu tempat. Bersumber pada pengalaman terdapat puluhan orang dalam satu RT tidak timbul sertifikat sebab petugas vaksinasi tidak input ke sistem Pcare, serta sayangnya petugas vaksinasi tidak membagikan fakta apapun kalau penderita sudah vaksinasi.
Terdapat panduan untuk yang belum vaksinasi supaya bila terdapat hambatan sertifikat tidak timbul dikemudian hari ialah:
- Cari ketahui siapa penyelenggara vaksinasi
- Memohon fakta vaksinasi minimun kartu vaksinasi yang ditulis tangan
- Cari tau dimana dapat memperoleh dosis II, sesungguhnya pihak penyelenggara wajib melakukan hingga dosis II
- No kontak bila terjalin keluhan raga pasca vaksinasi serta keluhan sertifikat vaksin
Untuk warga yang telah berupaya seluruh langkah diatas tetapi masih kesusahan, ada pusat dorongan layanan bernama Help Desk Prime( HDP) kepunyaan Puskesmas Kecamatan Pulogadung yang dikala ini HDP terletak di Sentra Vaksinasi Gelanggang Anak muda Kecamatan Pulogadung( Youth Center) buat bertanya baik terpaut sertifikat vaksinasi ataupun vaksin itu sendiri. Puskesmas Kecamatan Pulogadung mempunyai kepuasaan paling tinggi bersumber pada google review dengan rating 4. 7 dimana pelayanan vaksinasi covid- 19 serta layanan Help Desk mendominasi pembahasan serta pendapat positifnya.
Sertifikat tidaklah tujuan utama dari program vaksinasi Covid- 19, tetapi perihal ini berarti sebab selaku salahsatu fakta baiknya mutu pencatatan tidak hanya itu sertifikat vaksinasi diakui oleh banyak pihak, paling utama di kota besar. Sertifikat aku kira berarti, namun tidak dapat membandingkan dengan wilayah lain dengan keterbatasan internet serta fitur semacam pc. Bayangkan di pedalaman tidak terdapat jaringan internet, petugas vaksinasi tidak dapat menginput kedalam sistem Pcare, petugas cuma membolehkan membagikan fakta vaksinasi berbentuk kartu vaksinasi tulis tangan.
sumber : retizen.republika.co.id
sumber foto : setjen.pu.go.id
